Thursday, March 27, 2014

Cerita Terjemahan - The Whispering Palms

cerita-terjemahan-the-whispering-palms

Pepohonan Palem yang Berbisik
Oleh Deepa Gangwani and Tina Suchanek

Mori adalah seorang gadis kecil dengan mata cokelat yang besar. Ia tinggal dengan keluarganya di dalam hutan pohon kelapa lebat yang indah, di samping danau biru yang kecil.

Setiap pagi, ia menyeimbangkan sebuah keranjang besar yang kosong di atas kepalanya selama berjalan ke danau. Ibunya mengikutinya sambil membawa cucian kotor dan ayahnya membawa jaring ikan yang besar.  Ibunya mencuci pakaian di atas batu ketika ayahnya pergi menjaring ikan.

Ayahnya menyeret jaring itu ke pantai, lalu mengumpulkan ikan di keranjang besar. Kadang-kadang kura-kura juga tersangkut di jaring, tapi Mori akan segera menyelamatkannya. Pada suatu pagi yang cerah ketika memancing dengan ayahnya, Mori berkata: “Kalau kita ambil banyak ikan, nanti nggak ada yang tersisa!” Ibunya tertawa lalu mengantarnya ke sekolah.

Di bawah bayang-bayang pepohonan, ibu Mori jatuh tertidur. Ia memimpikan danau tanpa ikan, ketika dedaunan pohon palem berbisik: “Lautan dan daratan selalu merawat keluargamu, jadi kamu juga harus merawat mereka sebagai balasnya.” Ibu Mori lalu terbangun dengan air mata, ia tak tahu bagaimana cara membesarkan Mori tanpa menjual cukup banyak ikan. Sepanjang siang ia duduk, menenun tikar, dan memikirkan tentang  mimpinya.

Malamnya Mori mendengar kedua orangtuanya berbisik-bisik ketika lampu minyak makin redup. Esok paginya, ayahnya memberikan keranjang yang ukurannya lebih kecil. “Bagaimana caranya kita bawa semua ikan di keranjang kecil ini, Yah?” tanya Mori.

“Kita hanya akan mengambil ikan semuat keranjang ini,” balas ayahnya. Mori bingung. Saat ia pulang dari sekolah, ia senang menemukan ibunya sedang membuat sabun dan minyak dari kelapa. Dengan cepat Mori memanjat pohon dan mengambil lebih banyak kelapa, tapi ibunya memperingatkan: “Jangan dipetik, Nak; kita hanya boleh pakai yang diberi pohonnya saja.” Ayahnya menambahkan: “Kita hanya boleh mengambil yang sudah jatuh. Lihat, kita bahkan bisa buat sabun dengan bunga melati di dalamnya!”

Sejak hari itu hingga kini, keluarga itu membuat sapu dari pohon palem dan menganyam keset kaki dari serabut kelapa. Mereka hanya membawa sejumlah kecil sabun, minyak, dan ikan ke pasar. Saat Mori beranjak dewasa, ia suka mengukir bentuk kura-kura mungil di tempurung kelapa dan selalu mengenakan satu di lehernya.


---


The Whispering Palms 
By Deepa Gangwani and Tina Suchanek

Mori was a little girl with big brown eyes. She lived with her parents in a beautiful coconut grove, next to a small blue lake.

Every morning, she balanced a big empty basket on her head as she walked down to the lake. Her mother followed with the laundry and her father brought the big fishing net. Her mother washed the clothes on a stone next to the lake, while her father went fishing.

He dragged the net ashore, and they collected the fish in a big basket. Sometimes a turtle got stuck in the net, but Mori always hurried to the rescue. One sunny morning while fishing with her father, Mori said: “If we catch so many fish, one day there won’t be any left!” Her mother laughed and sent her off to school.

Under the shade of the trees, Mori’s mother fell into an uneasy sleep. She dreamt of a lake with no fish, while the wind in the palm leaves whispered: “The waters and the land have always taken care of your family, so you have to take care of them in return.” She awoke with tears in her eyes, for she didn’t know how to bring up Mori without selling enough fish. All afternoon she sat, weaving coconut mats and thinking about her dream.

That night Mori heard her parents whisper as the oil lamp burned deep into the night. The next morning, her father gave her a smaller basket. “How can we carry all the fish in this little basket?” Mori asked.

“We will only take as many fish as will fit inside this basket,” he replied. Mori was puzzled. When she came back from school, she was happy to find her mother making soap and oil from the coconuts. Mori swiftly climbed up a tree to get more coconuts, but her mother cautioned: “Don’t pluck them; we must only use what the tree gives us.” Her father added: “We have taken only fallen coconuts for these things. Look, we’ve even made this soap with a jasmine flower inside!”

From that day on, the family made brooms from the palm leaves and wove mats from coconut fiber. They took soap, oil and only a small number of fish to the market. When Mori grew older, she loved to carve tiny turtles out of coconut shells and always wore one around her neck.

No comments:

Post a Comment

COPYRIGHT © 2018 KUBUKA KAMUS | THEME BY RUMAH ES